Nilai atau Sukses??

Musim ulangan udah tiba nih. Orang-orang yang biasanya disibukkan dengan maen game, sepak bola, jalan-jalan dan bahkan B.A.B (hehe), buat saat ini pindah fokus ke U.J.I.A.N. titik, katanya.

Beragam cara orang lakuin demi mendapatkan nilai tinggi dalam ujian tersebut. Nilai, iya nilai sudah mempengaruhi ribuan bahkan jutaan atau sampai milyaran penduduk bumi, khususnya Indonesia dengan tuntutan bahwa Aku (nilai) harus besar atau tinggi. Nah, dari sana orang mengalihkan perhatiannya dalam proses belajar mengajar hanya untuk mengejar sebuah nilai. Karena konon katanya, nilai itu berguna buat masa depan kita. Misalnya, pengen masuk sekolah atau kuliahan yang bonafid, ya mesti nilainya mesti guedee.

Tak tahu apa tujuan dari mengejar nilai, orang-orang (sebagian saja) sepertinya sudah terkontaminasi dengan virus berbahaya tersebut. Tujuan sebenarnya dari proses belajar mengajar di kelas, rasanya sudah mereka lupakan. Padahal, jika kita hanya mengejar nilai saja, uuhhh lihat saja di akhir, wong nyeselmah nggak ada yang di awal.

Sebenarnya, tujuan yang paling dituju dalam kegiatan belajar mengajar di kelas itu adalah nilai dari proses, bukannya nilai akhir. Soalnya jika nilai proses sudah kita dapatkan dengan hasil yang memang maksimal, tanpa perlu bersusah payah lagi, maka nilai akhir sudahlah dalam kondisi yang aman atau bahkan sama maksimal.

Nilai proses sangatlah jarang diminati oleh sebagian pelajar, khususnya di Indonesia tercinta ini. Fakta mengemukakan bahwa banyak pelajar yang terlibat tawuran, kecanduan alkohol dan narkoba, free sex dan sejenisnya. Namun lihat hasil ujian akhir atau ujian semester mereka, kok bisa selangit sih, hahaha kejadian yang menimbulkan tanda tanya yang besar nih. Sehingga, melihat dari kejadian-kejadian itu, maka tak perlu menguras otak untuk menyimpulkannya, bahwa nilai proses sudah tak diminati lagi.

Mungkin salah satu penyebab lain bahwa nilai proses kurang diminati, karena mungkin lebih susah mendapatkannya ketimbang mendapatkan nilai akhir. Nilai akhir dapat direkayasa. Bahkan tak jarang para manusia berotak dengkul, memanfaatkan keadaan guru atau sekolahnya untuk mendapat nilai yang besar. Mungkin, semuanya juga tahu lah apa maksudnya.

Nah, dari sekian paparan yang telah dikemukakan barusan, saya himbau para pecinta ilmu semuanya agar mencari ilmu itu tetap pada jalannya. Jangan coba-coba memasuki dunia per-NILAI-an yang malah mengantarkan kita ke jurang titik titik. Memang sejatinya, nilai sangat berguna bagi kehidupan kita, tapi cobalah kita usahakan untuk menjadi yang terbaik, bukannya menjadi pemenang nilai terbaik. F-19

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Nilai atau Sukses??"